Meski Permintaan Kurma Naik, Kinerja Impor Lesu Jelang Ramadan
Krizia Putri Kinanti
15 March 2023 12:42
Bloomberg Technoz, Jakarta — Kinerja impor Indonesia sebulan menjelang periode Ramadan justru terpantau menurun. Pengapalan barang untuk seluruh golongan penggunaan mengalami kemerosotan, khususnya di lini bahan baku/penolong yang dibutuhkan industri untuk proses produksi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2023, impor golongan bahan baku/penolong mengalami penurunan terbesar senilai US$ 2.09 miliar (15,09%) secara bulanan atau month to month (mtm), diikuti barang konsumsi US$232,1 juta (14,54%), dan barang modal US$ 196,6 juta (6,64%).
Secara year to date (ytd), impor golongan barang modal dan barang konsumsi mengalami peningkatan masing-masing US$ 317,3 juta (5,87%) dan US$ 178,6 juta (6,42%) apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Sebaliknya, golongan bahan baku/penolong turun US$ 983,5 juta (3,69%) yoy.
Dilihat dari kontribusinya selama Januari—Februari 2023, impor Indonesia didominasi oleh golongan bahan baku/penolong senilai US$ 25,67 miliar (74,73%), barang modal US$ 5,72 miliara (16,65%), dan barang konsumsi US$ 2,96 miliar (8,62%).
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan kinerja impor sebulan menjelang Ramadan memang terlihat menurun, termasuk untuk barang konsumsi, tetapi terdapat beberapa komoditas yang justru mengalami kenaikan permintaan pada Februari.