Perinciannya, 200.000 ton beras komersial bakal digelontorkan hingga Maret 2024, sementara 500.000 ton beras SPHP bakal disalurkan hingga Maret 2024 dengan masing-masing sebanyak 250.000 ton per bulan.
Adapun, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk mengonversi stok 200.000 ton beras ke dalam kemasan 5 kg untuk beras komersial yang bakal dikerjakan oleh Food Station. Sementara itu, beras SPHP bakal dikerjakan oleh Bulog.
Strategi Pengadaan
Dalam hal ini, Bayu mengatakan Bulog juga bakal terus menjaga ketersediaan stok CBP melalui pengadaan dari produksi dalam negeri dan pengadaan dari luar negeri atau impor yang bisa masuk setiap dibutuhkan.
Bayu tidak menjelaskan dengan lengkap ihwal kapan beras impor tersebut bakal masuk ke Indonesia, tetapi memastikan bahwa beras akan masuk sesuai dengan kapasitas bongkar pelabuhan-pelabuhan tujuan di Indonesia.
“Untuk pengisian stok pengganti akan diusahakan dari panen dalam negeri dan pengadaan luar negeri standby setiap saat dibutuhkan. [Impor] terus masuk sesuai kapasitas bongkar pelabuhan-pelabuhan tujuan,” ujar Bayu.
Sebelumnya, Bayu sempat mengatakan Bulog telah melakukan kontrak impor beras sebesar 1,040 juta ton untuk sisa penugasan 500.000 ton pada 2023 dan 500.000 penugasan pada 2024.
“Untuk bantuan pangan dan SPHP, yang sudah kontrak tahun ini 1.040 juta ton. Iya [termasuk tender tahun lalu],” ujar Bayu dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (13/2/2024).
Sebagai informasi, Bulog mendapatkan kuota penugasan impor sebesar 3,5 juta pada 2023. Namun, realisasi impor pada 2023 hanya sebesar 3 juta, sisa kuota 500.000 dialihkan pada 2024.
Sementara itu, pada 2024 Bulog mendapatkan penugasan impor 2 juta ton. Dengan sisa penugasan 500.000 ton, maka total impor yang dilakukan Bulog untuk CBP adalah 2,5 juta ton pada 2024.
Krisis di Ritel Modern
Bersamaan dengan upaya Bulog untuk mempertahankan stok beras milik pemerintah, isu gangguan pasok beras premium di gerai-gerai ritel modern masih tidak kunjung bisa diatasi.
Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz, Kamis (8/2/2024), stok beras di beberapa pasar swalayan (supermarket) dan ritel kelontong (minimarket) seperti Indomaret dan Alfamart masih sulit ditemui.
PT Indomarco Prismatama (Indomaret) mengaku kesulitan mendapatkan pasokan untuk pemenuhan stok beras di gerai-gerai ritel segmen kelontong atau minimarket miliknya.
Di lain sisi, sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa beberapa masyarakat Indonesia rela antre panjang untuk mendapatkan beras murah dalam program Pasar Murah.
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya mengucapkan harga beras yang melambung tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kenaikan harga beras premium, kata Zulhas kerap dia disapa, berkaitan dengan kemunduran masa panen imbas fenomena iklim El Nino.
Zulhas mengeklaim pasokan beras modern sebenarnya tersedia, tetapi gerai ritel modern memutuskan untuk tidak menjual karena harga melambung di atas HET.
“Tidak ambil karena premium harga tinggi. Ada Rp72.000 per 5 kilogram (kg), ada yang Rp80.000 per 5 kg. HET kan Rp69.500 per 5 kg. Maka ritel modern tidak menjual premium,” ujar Zulhas di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).
Dengan demikian, pemerintah menugaskan Bulog untuk menggelontorkan 700.000 ton beras kepada pasar modern dan pasar tradisional.
(dov/wdh)