Logo Bloomberg Technoz

BI Perkirakan Neraca Pembayaran Surplus di 2023 dan 2024

Azura Yumna Ramadani Purnama
21 February 2024 14:21

Pelanggan memegang uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelanggan memegang uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada 2023 akan membukukan surplus. Pada 2024, surplus diramal masih terjaga.

"Neraca Pembayaran Indonesia tetap baik dan mendukung ketahahan eksternal. Pada 2023, NPI diperkirakan surplus," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Februari, Rabu (21/2/2024).

Salah satu faktor yang mendukung NPI, lanjut Perry, adalah arus modal masuk atau capital inflow yang berlanjut hingga 2024. Sejak awal tahun hingga 19 Februari, terjadi arus modal masuk bersih (net inflow) sebesar US$ 3,1 miliar.

"Pada 2024, NPI diperkirakan tetap mencatat surplus didukung berlanjutnya surplus transaksi modal dan finansial," ungkap Perry.

Transaksi berjalan atau current account, tambah Perry, diperkirakan masih defisit tetapi dalam level yang rendah yaitu 0,1-0,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB).