Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Masih Bukukan Penguatan 0,77% Selama Februari Ini, Kata BI

Azura Yumna Ramadani Purnama
21 February 2024 14:19

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan rupiah yang berlangsung sejak awal tahun lalu hingga 1,68%, masih sejalan dengan tren mata uang di kawasan. Meski melemah, rupiah dinilai masih mencatat pelemahan lebih kecil dibandingkan valuta Asia lain.

Nilai rupiah pada Februari sampai data 20 Februari kemarin mencatat penguatan 0,77% point-to-point. Pelemahan rupiah mencapai 1,68% dibanding level akhir 2023, masih lebih baik dibandingkan pelemahan won Korea Selatan, ringgit Malaysia dan baht Thailand yang tergerus masing-masing 3,69%, 4,27% dan 5,31%.

"Ke depan rupiah diperkirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong aliran modal asing masuk, kebijakan stabilitas Bank Indonesia serta penguatan kebijakan pro market melalui penerbitan SRBI, SVBI dan SuVBI," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Dalam perdagangan siang ini, rupiah spot bergerak menguat ke kisaran Rp15.643/US$ setelah tadi pagi dibuka melemah. Pembalikan arah rupiah siang ini sejalan dengan mata uang Asia yang mayoritas berbalik arah kecuali dolar Taiwan dan dong Vietnam. 

Menguatnya mata uang Asia siang ini terdorong oleh kenaikan saham-saham di China yang mengerek nilai yuan.

Artikel Terkait