Koreksi pada sektor saham teknologi tertekan oleh turunnya harga saham PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) drop 8,04%, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang turun 3,61%. Serta saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) drop 3,61%.
Saham-saham barang baku juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Ifishdeco Tbk (IFSH) drop 8,61% dan saham PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 5,54%. Serta saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melemah 3,38%.
Sementara kinerja Bursa Asia siang hari ini bergerak bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 2,38%, indeks Shanghai menghijau 2,06%, dan indeks Strait Times Singapore melemah 0,54%, indeks Nikkei 225 turun 0,36%, juga indeks Kospi yang drop 0,31%.
Adapun IHSG dan sejumlah Bursa Asia terpapar gerak negatif dengan yang terjadi di New York. Pada perdagangan semalam, 3 indeks utama di Wall Street finis di zona pelemahan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menetap di zona merah dengan kehilangan 0,17% dan juga S&P 500 yang turun 0,6%. Lebih dalam, Nasdaq Composite jatuh mencapai 0,92%.
Semalam, Wall Street yang melemah usai para investor mempertimbangkan prospek perusahaan-perusahaan teknologi besar. Terutama menjelang laporan pendapatan Nvidia Corp. yang sangat dinanti. Meskipun ada spekulasi di pasar bahwa Nvidia akan melaporkan pendapatan yang solid, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa sahamnya tidak selalu merespons dengan baik terhadap hasil yang luar biasa, menurut Matt Maley di Miller Tabak + Co.
"Kadang-kadang harapan mereka begitu tinggi sehingga kita mendapatkan reaksi 'Sell the News'," kata Maley, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
UBS Group AG menaikkan perkiraan akhir tahunnya untuk S&P 500 untuk kedua kalinya sejak Desember. "Meskipun pandangan kami Bullish, tampaknya kami tidak cukup Bullish," papar Ahli Strategi UBS menulis dalam sebuah catatan.
Meskipun pasar melakukan aksi jual setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produksi (IHP) yang kuat pekan lalu, "Pekerjaan kami menunjukkan bahwa pembacaan yang didorong oleh permintaan ini konstruktif untuk keuntungan di masa depan."
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, fokus perhatian investor masih akan tertuju pada tren pergerakan inflasi dan suku bunga serta laporan keuangan korporasi, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Laporan keuangan dari Nvidia yang dirilis pada Rabu waktu setempat dapat menjadi katalis yang ditunggu pasar karena investor masih berusaha menimbang kekuatan ekonomi global.
“Potensi katalis lain bagi pasar saham minggu ini termasuk rilis naskah pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (Fed Minute) di bulan Januari yang akan di rilis pada hari Rabu dan rilis data inflasi zona Euro yang dijadwalkan dirilis pada hari Kamis,” mengutip riset harian Phillip Sekuritas.
(fad/wep)