Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan unggahan keterbukaan informasinya, Vale Indonesia mengatakan divestasi sebesar 14% tersebut setara dengan 1.391.087.420 lembar saham yang akan dilego ke MIND ID.

Jika menggunakan asumsi kesepakatan harga saham tepat di level Rp3.000/lembar saja, maka setidaknya MIND ID mesti merogoh kocek minimal Rp4,17 triliun untuk akuisisi 1,3 miliar lembar saham INCO.

Namun, jika menggunakan asumsi MIND ID harus membayar sesuai dengan harga pasar saham INCO saat ini atau sekitar Rp3.780/lembar, maka gambaran dana minimal yang harus dikeluarkan MIND ID untuk mencaplok 14% saham Vale adalah sekitar Rp5,25 triliun.

Belakangan, MIND juga dikabarkan tengah mencari pinjaman pihak ketiga senilai US$2 miliar (sekitar Rp31,28 triliun).

Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut, holding BUMN sektor pertambangan itu tengah mengajukan proposal pinjaman senilai dengan nominal tersebut. Induk seluruh BUMN pertambangan itu dikabarkan berencana memakai sebagian dana yang diajukan itu untuk melunasi utang eksisting.

Kemungkinan besar, ungkap sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya tersebut, dana tersebut juga akan digunakan untuk mengakuisisi saham INCO.

Dalam kaitan itu, MIND ID dikabarkan sedang mencari tawaran dalam waktu satu bulan. Setelah mempertimbangkan proposal pinjaman, perusahaan mungkin – tergantung pada harganya – memilih pinjaman atau obligasi, atau keduanya, kata dua narasumber tersebut.

“MIND ID merencanakan pendanaan pihak ketiga pada 2024 sejalan dengan rencana bisnisnya, baik pinjaman bank maupun penerbitan obligasi,” kata Sekretaris Perusahaan Perseroan Heri Yusuf, dikutip Bloomberg.

Lokasi penambangan nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Induk perusahaan Vale Indonesia, Vale Base Metals (VBM), sebelumnya memberi sinyal bahwa divestasi 14% saham INCO ke MIND ID tidak akan menggeser posisi VCL sebagai pemegang saham pengendali, atau berbanding terbalik dengan keinginan pemerintah yang ingin mengendalikan perusahaan tambang nikel di Sorowako itu.

Hal itu terindikasi dari masih dominannya porsi kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia, meski sebentar lagi akan resmi melepas 14% saham INCO ke MIND ID. Bahkan, kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia hampir setara atau sama besarnya dengan porsi yang dimiliki oleh MIND ID yang sebesar 34%.

Berdasarkan keterangan resmi VBM, setelah proses head of agreement (HoA) divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco kuartal terakhir tahun lalu, kepemilikan VCL terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%, atau hanya beda 0,1% dengan MIND ID.

Sementara itu, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.

(wdh)

No more pages