Nilai katalog musik melonjak selama dekade terakhir berkat pertumbuhan layanan streaming berbayar dan suku bunga rendah. Universal mengakuisisi seluruh katalog lagu Dylan pada tahun 2020.
Kesepakatan untuk hak lagu telah melambat seiring naiknya suku bunga, namun valuasi tetap relatif tinggi dan banyak pihak masih mencari untuk berinvestasi dalam musik.
Tidak ada yang bisa melakukan lebih banyak dengan hak musik daripada tim kami," kata Lucian Grainge, ketua dan chief executive officer Universal, dalam pernyataan tersebut.
"Kami menantikan untuk menciptakan nilai komersial dan kreatif maksimal untuk para penulis lagu dan artis di Chord dan membangun untuk masa depan."
KKR dan Dundee menciptakan Chord sebagai perusahaan holding untuk investasi mereka dalam hak cipta musik. Pada tahun 2021, mereka membayar US$1,1 miliar untuk katalog lagu yang dikelola oleh distributor independen Kobalt Capital Ltd. yang menyumbang sebagian besar kepemilikan Chord. Mereka kemudian menggabungkan karya dari Legend dan Ryan Tedder, di antara lainnya.
Universal telah mencari cara untuk berinvestasi dalam musik tanpa menjadi pemilik tunggal dan bertemu dengan beberapa mitra potensial. Akhirnya, mereka memutuskan Dundee, yang juga telah berinvestasi dalam hit Broadway Fela dan distributor film Kino Lorber.
Dundee akan meningkatkan sahamnya di Chord dari saham minoritas menjadi 74,2%. Dundee dan Universal akan memiliki opsi untuk bermitra dalam akuisisi di masa depan.
"Dengan menggabungkan kendaraan akuisisi keuangan kelas atas dengan perusahaan musik terkemuka di dunia, kami menciptakan baik platform investasi musik premier maupun rumah permanen untuk warisan artis premier dan karya budaya ikonik mereka," kata Sam Hendel, prinsipal pengelola Dundee.
Michael Jackson
Sony Group akan mengakuisisi setengah kepemilikan katalog musik mendiang bintang pop Michael Jackson dari pihak pengelola warisan sang penyanyi dengan nilai minimal US$600 juta (Rp9,3 triliun). Ini merupakan kesepakatan terbesar dalam sejarah untuk katalog musik seorang artis.
Menurut laporan Billboard, mengutip seorang sumber, kesepakatan ini dapat mencakup lagu-lagu dari artis lain yang merupakan bagian dari katalog penerbitan Mijac.
Jackson, salah satu artis terlaris dalam musik pop, meninggal pada 2009. Dia meninggalkan warisan senilai ratusan juta dolar tetapi dengan utang yang besar.
Queen
Band asal Inggris, Queen juga sudah lama menawarkan katalog musik mereka untuk dijual.
Menurut Billboard, aset musik tersebut meliputi musik rekaman, penerbitan, dan aliran pendapatan tambahan, menurut sumber, yang menyarankan Queen mencari pembayaran sebesar US$1,2 miliar (Rp18 triliun).
Beberapa pemberitaan menyebutkan, Queen sedang dalam diskusi dengan Universal Music Group dan Disney, pemilik Hollywood, juga didekati. Sumber mengatakan bahwa aset musik band tersebut hanya ditawarkan kepada beberapa calon pembeli terpilih karena anggota band ingin merasa nyaman dalam menyerahkan pengelolaan katalognya.
(bbn)