Adapun, pada penutupan perdagangan Selasa (20/2/2024) kemarin, harga saham perusahaan berkode INCO di Bursai Efek Indonesia (BEI) tercatat di Rp3.780/lembar.
Vale Membantah
Berbanding terbalik, Vale Indonesia justru membantah sudah setuju 14% sahamnya akan dilepas ke MIND ID di harga sekitar Rp3.000an/lembar.
"Hingga saat ini, belum terdapat perjanjian yang ditandatangani oleh perseroan dan pemegang saham perseroan mengenai harga saham divestasi" ujar Sekretaris perusahaan INCO Filia Ananda dalam keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia, dikutip Rabu (21/2/2024).
Ihwal negosiasi tersebut, kata Filia, perusahaan tetap mempertimbangkan perhitungan valuasi saham berdasarkan peraturan yang berlaku. "[Perseroan] telah menyampaikan data-data yang diperlukan bagi pemerintah untuk melakukan valuasi harga saham divestasi."
Dalam proses divestasi itu, Filia mengatakan, perusahaan juga tetap memperhatikan penandatanganan perjanjian induk atau head of agreement (HoA) pada November tahun lalu.
Namun, dalam perjanjian itu, Vale Base Metals Ltd (VBM), sebagai induk INCO, memberi sinyal bahwa divestasi 14% saham INCO kepada MIND ID tidak akan menggeser posisi Vale Canada Ltd (VCL) sebagai pemegang saham pengendali perusahaan tambang nikel itu.
Hal itu terindikasi dari masih dominannya porsi kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia, meski sebentar lagi akan resmi melepas 14% saham INCO ke holding BUMN sektor pertambangan.
Bahkan, kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia hampir setara atau sama besarnya dengan porsi yang dimiliki oleh MIND ID.
Berdasarkan keterangan resmi yang dilansir pada November oleh VBM, induk VCL, setelah proses HoA divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco, kepemilikan saham Vale Canada terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%.
Jumlah tersebut hampir setara atau sama besarnya dengan porsi saham MIND ID yang sejumlah 34%, naik dari sebelumnya 20% setelah menambah 14%. Adapun, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.
Komposisi tersebut jauh dari perkiraan awal bahwa jatah Vale Canada sebagai induk INCO akan berkurang 14% dari 43,79% menjadi hanya 29,79%, sehingga menempatkan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar dan paling dominan di Vale Indonesia.
Menurut klaim VBM, dalam pernyataan resminya, kepemilikan VCL sebesar 33,9% terhadap saham INCO tersebut sudah “seimbang” dan “akan mendukung stabilitas dan pertumbuhan kelanjutan operasi PT Vale di Indonesia.”
Adapun, BUMN MIND ID belum lama ini dikabarkan meminta harga Rp2.800/saham untuk proses divestasi itu. Sebaliknya, Vale Indonesia juga dikabarkan telah mengajukan harga senilai Rp4.600/lembar untuk divestasi kepada Kementerian ESDM.
(ibn/wdh)