Logo Bloomberg Technoz

Biaya impor CPO di India ada di kisaran US$ 930/ton, sudah termasuk berbagai biaya. Sementara produk pesaingnya seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari menawarkan biaya lebih rendah, masing-masing US$ 915/ton dan US$ 910/ton.

“Biaya yang lebih mahal ini membuat pembeli menghindari CPO, yang kemudian membatasi kenaikan harga,” ujar Vipin Gupta, CEO Glentech Group, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO sebenarnya masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51,17. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun indikator Stochastic RSI berada di 44,34. Cenderung di posisi jual (sell) karena belum mencapai ambang batas jenuh jual (oversold).

Namun dalam waktu dekat, harga CPO masih bisa naik karena faktor technical rebound. Target resisten terdekat adalah MYR 3.882/ton. Jika tertembus, maka target selanjutnya ada di MYR 3.916/ton.

Meski demikian, sepertinya MYR 3.882/ton akan menjadi titik krusial. Kalau titik ini tak kunjung tertembus, maka harga CPO malah bisa turun menuju kisaran support MYR 3.862-3.851/ton.

(aji)

No more pages