Bloomberg Technoz, Jakarta - Booming kecerdasan buatan (artificial generatif/AI) generatif tidak hanya milik OpenAI, pionir pengembagan teknologi ini. Ada banyak raksasa teknologi terjun ke pasar yang sama, mengingat potensi ekonomi yang terkandung di dalamnya.

Beberapa lainnya datang melalui inisiatif perusahaan startup, dengan tingkat permodalan lebih kecil. Meski berbagai analis melihat startup ini akan menghadapi tantangan pendanaan di masa mendatang. Wajar saja AI generatif membutuhkan energi besar dalam menjalankan Model bahasa besar (LLM) lewat kekuatan cip performa tinggi.

Berikut daftar perusahaan yang serius menggarap bisnis AI:

OpenAI

OpenAI dengan produk kecerdasan buatan ChatGPT menjadi pemimpin di bisnis ini. Valuasinya terus naik dengan banyaknya investor menanamkan modalnya, termasuk Microsoft Inc, selaku pendukung awal perusahaan. Dalam catatan Bloomberg, Microsoft telah menggelontorkan US$13 miliar ke startup milik Sam Altman tersebut. OpenAI bahkan sedikit lagi menuntaskan putaran pendanaan terbaru, dimana dengan aksi ini membuat valuasinya akan menyentuh lebih dari US$100 miliar.

Bukan hanya valuasi, teknologi yang dikembangkan OpenAI dipercaya adalah paling canggih pada sektor AI generatif. Selangkah lebih maju, OpenAI telah merilis produk ChatGPT Enterprise dan mampu menjaring 260 pelanggan korporasi. Produknya telah dipakai 150.000 karyawan terdaftar, hanya dari layanan ini, kata Chief Operating Officer Brad Lightcap. ChatGPT Enterprise menjalankan chatbot AI dengan peningkatan fitur enkripsi data dan perlindungan privasi. Terdapat pula garansi OpenAI  tidak akan menggunakan informasi dari pelanggan untuk mengembangkan teknologinya. OpenAI juga menawarkan ChatGPT Plus, produk berbayar untuk individu dengan biaya US$20 per bulan dan menawarkan akses ke model AI terbaru perusahaan.

Fitur terkini, OpenAI menawarkan kemampuan chatbot untuk dapat mengingat detail sebuah catatan rapat tanpa batas waktu.  ChatGPT juga akan dapat secara otomatis menentukan informasi apa saja dari percakapan pengguna yang harus diingat.  OpenAI terus merangsek dalam daftar perusahaan startup paling bernilai, menempati urutan kedua setelah Space Exploration Technologies Corp milik Elon Musk, menurut data dari CBInsights.

Mozilla