“Ini adalah sinyal yang sangat signifikan. Dalam kata lain, siklus penurunan suku bunga besar-besaran sudah mulai,” tegas Yan Yuejin, Analis E-House China Research and Development Institution, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Pasar berharap sinyal tersebut akan sampai ke AS. Harapan bahwa bank sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat pun muncul kembali. Ini menjadi sentimen negatif bagi dolar AS, tetapi sebaliknya buat emas.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,14. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam fase bullish.
Akan tetapi, investor tetap harus waspada. Sebab, indikator Stochastic RSI sudah berada di 85,71. Sudah di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, kemungkinan harga emas akan mundur teratur untuk konsolidasi. Target support terdekat adala US$ 2.016/ons. Jika tertembus, maka US$ 2.014/ons bisa menjadi support berikutnya.
Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.026/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.033/ons.
(aji)