“Untuk tujuan menghitung jumlah saham yang akan didivestasikan, dengan asumsi seluruh transaksi dilakukan melalui penjualan sekunder, maka divestasi pro rata oleh VCL dan SMM atas 14% (total) saham PT Vale kepada MIND ID mewakili 1.391.087.420 lembar saham,” ujarnya.
Sementara itu, INCO berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi secepatnya.
“Saat ini kegiatan operasional Perseroan masih berjalan secara normal dan tidak ada dampak atas proses divestasi terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan,” imbuhnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan, penandatanganan kesepakatan divestasi saham Vale rencananya akan dilakukan pada Senin, 26 Februari 2024 mendatang. Namun Erick enggan mengomentari perihal harga divestasi saham karena belum ada perjanjian kedua belah pihak.
“Saya nggak bisa komen karena ini perusahaan terbuka, yang pasti kesepakatan penandatangan mudah-mudahan Senin (26/2/2024) jam 4 sore,” kata Erick kepada awak media.
Penandatangan kesepakatan itu nantinya akan disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Erick, yang terpenting dari divestasi ini adalah Vale menjadi bagian dari ekosistem perusahaan pelat merah. Dengan demikian, pemerintah akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi Vale yang selama ini terkesan lambat.
“Momentum hilirisasi Vale ini sangat baik karena saat saya datang ke pameran mobil IIMS, permintaan mobil listrik sangat meningkat dibandingkan mobil nonlistrik. Tren ini terjadi, artinya momentum kami hilirisasi Vale lebih cepat jadi momentum ini yang saya lihat,” ujarnya.
(mfd/del)