Sebelumya, Dian melaporkan bahwa kredit restrukturisasi Covid-19 terus mengalami penurunan. Per November 2023 kredit jenis ini tersisa Rp265,78 triliun, turun Rp19,53 triliun dari bulan sebelumnya.
Selain itu, jumlah nasabah kredit restrukturisasi Covid-19 juga tercatat turun. Sebelumnya pada November 2023 sebanyak 1,14 juta nasabah, turun menjadi 1,04 Nasabah pada Desember bulan berikutnya.
“Kemudian juga mengenai kredit restrukturisasi yang akan berakhir Maret ini juga terus menerus terjadi penurunan jumlahnya,” ujar Dian dalam konferensi pers PTIJK.
Sementara itu, pihaknya menegaskan bahwa kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan per Desember 2023 sebesar 0,71%. Pada bulan sebelumnya posisinya lebih tinggi, 0,75%. Tak hanya itu, NPL gross juga tercatat sebesar 2,19%, yang pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 2,36%.
Menurunnya jumlah kredit restrukturisasi dan NPL juga memberikan dampak bagi penurunan rasio Loan at Risk, yang tercatat turun menjadi 10,94%. Data sebelumnya tercatat di angka 11,61%.
(azr/wep)