Rupiah Ditutup Melemah Terdalam Ketiga di Asia Jelang BI Rate
Ruisa Khoiriyah
20 February 2024 16:35
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akhirnya ditutup melemah pada perdagangan spot hari ini, Selasa (20/2/2024) mengikuti tren pelemahan mata uang di kawasan Asia, di kala indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat.
Rupiah ditutup melemah 0,19% di level Rp15.660/US$ di pasar spot, menjadi mata uang terlemah ketiga di Asia hari ini setelah dolar Taiwan dan ringgit Malaysia yang masing-masing melemah 0,32% dan 0,24% terhadap dolar AS. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), juga melemah ke kisaran Rp15.659/US$.
Pelemahan rupiah terjadi ketika para pelaku pasar masih melancarkan aksi beli saham yang berhasil membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,77% hari ini. Sementara pasar obligasi domestik masih tertahan dengan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) kebanyakan bergerak naik dengan tenor 2 tahun kini di posisi 6,07%. Sedangkan surat utang RI berdenominasi dolar AS (INDON) di semua tenor mencatat kenaikan imbal hasil terutama tenor pendek 2 tahun yang sampai sore ini bergerak 3,5 basis poin ke posisi 4,78%.
Selisih imbal hasil antara SUN tenor 2 tahun dengan BI rate saat ini semakin menyempit di kisaran 23 basis poin. Berkaca pada Juli 2019 silam ketika Bank Indonesia memulai siklus penurunan bunga, saat itu rata-rata selisih antara SUN 2 tahun dengan BI rate ada di kisaran 60 basis poin, yang bisa menjadi indikasi bahwa posisi para pelaku pasar surat utang saat ini cukup kuat mengantisipasi potensi penurunan BI rate dalam beberapa bulan ke depan.
Pasar domestik menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang sudah dimulai hari ini dan akan diumumkan besok Rabu. Pasar juga masih mengarahkan perhatian pada perkembangan dinamika politik dalam negeri untuk mengukur prospek kebijakan ekonomi pemerintahan baru nanti.