Logo Bloomberg Technoz

Bereaksi terhadap rencana tersebut, kelompok kemerdekaan Palestina Hamas mengecam langkah PM Israel dan menyatakan bahwa "[Pembatasan itu] adalah kelanjutan kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin kelompok pemukim ekstremis dalam pemerintahan pendudukan teroris terhadap rakyat Palestina."

Mereka lantas meminta warga Palestina menentang keputusan tersebut. "Dan melakukan mobilisasi untuk berdiri teguh di Masjid Al-Aqsa," kata Hamas.

Pengumuman itu dibuat saat pasukan Israel menyatakan bahwa mereka akan melakukan serangan terus-menerus ke Gaza selama bulan Ramadan, termasuk di wilayah selatan yang sekarang menjadi tempat perlindungan bagi 1,2 juta pengungsi Palestina.

Anggota kabinet perang Benny Gantz menyatakan, "dunia harus tahu dan para pemimpin Hamas harus tahu: jika para sandera tidak ada di rumah pada bulan Ramadan, pertempuran akan berlanjut di mana-mana termasuk wilayah Rafah."

Sejak 7 Oktober, pasukan Israel melakukan agresi ke Gaza. Selama agresi tersebut, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti kamp pengungsian dan rumah sakit dengan alasan bahwa mereka menargetkan kelompok Hamas. Lebih dari 28.000 orang tewas di Palestina sebagai akibat dari serangan tersebut, dan ratusan ribu rumah hancur.

(ros)

No more pages