Investor asing gemar mengoleksi saham BBRI dengan melangsungkan nilai pembelian bersih (Net Buy) mencapai Rp194,92 miliar pada perdagangan sebelumnya, 7 Februari. Lebih jauh, sejak awal tahun 2024, atau dalam dua bulan perdagangan saham BBRI terus diborong investor asing mencapai Rp3,57 triliun.
Berdasarkan data kepemilikan saham Bloomberg, Deutsche Bank AG. investor asal Jerman ini mengambil posisi beli mencapai 111,67 juta saham BBRI yang terjadi pada pekan lalu. Pada waktu yang sama, Teachers Insurance and Annuity Association of America. juga tercatat mengakumulasi 99,6 juta saham.
Kemudian, ada nama Dimensional Fund Advisors LP. yang juga mencetak Net Buy saham BBRI mencapai 31,52 juta saham, senada Vanguard Group Inc. mengoleksi total 16,52 juta saham.
Selain nama-nama di atas, terbaru ini ada nama perusahaan investasi ternama, UBS AG dan Nomura Holdings Inc. yang juga borong saham secara masif, dengan posisi beli bersih pada saham BBRI hingga jutaan saham.
Adapun UBS AG mengoleksi 5,08 juta saham BBRI pada Februari 2024, sedangkan Nomura Holdings Inc. 4,7 juta saham pada waktu yang sama.
Menariknya, momen tersebut bertepatan jelang Bank BRI yang akan mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada bulan depan. Salah satu agendanya adalah memutuskan soal pembagian dividen tunai.
Berdasarkan keterbukaan informasi, RUPST dijadwalkan pada 1 Maret 2024 di Kantor Pusat BRI. Tepatnya akan berlangsung pada pukul 14.00 WIB.
Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 34 analis menghasilkan target harga saham BBRI yaitu Rp6.659,94/saham dalam 12 bulan kedepan. Dengan 33 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI, dengan potensi Bullish.
Jayden Vantarakis, analis Macquarie memberikan rekomendasi Outperform pada saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp7.100/saham. Sedang Prasetya Gunadi analis Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp6.800/saham.
(fad)