Penjualan Mobil & Motor Ambles, Bukti Kelas Menengah RI Menderita
Ruisa Khoiriyah
20 February 2024 13:58
Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan mobil dan sepeda motor anjlok pada bulan pertama tahun ini, memberi sinyal lebih lanjut adanya tekanan daya beli yang sudah berlangsung sejak tahun lalu dan menurunkan kinerja konsumsi rumah tangga, dapat mengancam pertumbuhan ekonomi tahun terakhir era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penjualan kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor sama-sama menurun pada awal tahun. Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor), penjualan mobil wholesales yaitu dari pabrik ke dealer pada Januari anjlok hingga 26,1% dibandingkan Januari 2023 (year-on-year/yoy) mencapai 69.619 unit. Sementara penjualan mobil ritel yakni dari ritel ke konsumen juga turun hingga 13,9% yoy pada Januari lalu sebesar 78.214 unit.
Bukan hanya penjualan mobil yang lesu. Penjualan sepeda motor juga melemah. Data yang dilansir AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), penjualan sepeda motor pada Januari lalu juga turun 3,7% yoy meskipun dibandingkan Desember 2023 (month-to-month) tercatat kenaikan signifikan 39%.
Penurunan penjualan mobil dan sepeda motor di permulaan tahun ini menjadi awal yang buruk setelah pada tahun lalu kinerjanya juga lesu. Lebih dari itu, penjualan sepeda motor dan mobil sebagai bagian dari sektor durable goods, menjadi indikator kuat adanya tekanan daya beli kelas menengah di Tanah Air yang membutuhkan stimulasi lebih serius dari pemerintah, supaya tidak semakin menyeret pertumbuhan ekonomi.
Pada kuartal IV-2023 lalu, konsumsi rumah tangga melambat hanya tumbuh 4,47% yoy, turun dari pertumbuhan kuartal sebelumnya 5,05%. Sementara untuk capaian sepanjang tahun (full year) 2023 juga mencatat tren serupa, hanya tumbuh 4,8% yoy dari tadinya 4,94% pada 2022.