Hari ini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan digelar dalam dua hari dan BI rate bakal diumumkan Rabu esok. Konsensus ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg memperkirakan, bank sentral akan kembali mempertahankan level BI rate di 6%. Kemungkinan penurunan BI rate masih akan menunggu kejelasan arah bunga global terutama bunga Federal Reserve.
Sementara dari luar negeri, pelaku pasar akan menunggu rilis risalah rapat The Fed pada Kamis dini hari yang mungkin memberikan petunjuk posisi kebijakan bank sentral selanjutnya. Selain itu, ada juga data klaim pengangguran yang akan memberi gambaran lebih jelas bagi pelaku pasar terkait kondisi perekonomian di negeri itu.
Pelemahan rupiah yang terjadi kemarin berlangsung kala pasar mulai mewaspadai risiko fiskal jangka menengah seiring kemungkinan kemenangan Prabowo Subianto yang semakin besar dalam pilpres 2024. Sementara kinerja penjualan mobil pada Januari lalu anjlok hingga 26% year-on-year kala penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV-2023 masih positif di angka 3,37% menurut data terbaru yang dirilis oleh Bank Indonesia.
Pemeringkat global Fitch Ratings memberi catatan adanya risiko fiskal jangka menengah sejurus dengan hasil pilpres yang kemungkinan dimenangkan oleh Prabowo Subianto berdasarkan hasil hitung cepat sejauh ini. Hal itu berkaitan dengan program-program populis berbiaya besar yang digaungkan oleh Prabowo Subianto, dikhawatirkan akan membebani APBN ke depan.
(rui)