Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Tranportasi Singapura mengumumkan rencana mengenakan pajak pada harga tiket pesawat kerena industri penerbangan akan mengubah bahan bakar.
Dilansir dari Reuters, pemerintah Singapura akan menggunakan 1% Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar yang lebih ramah lingkungan untuk setiap pesawat miliknya mulai tahun 2026.
Dan akan naik menjadi 3%-5% pada tahun 2030. Tergantung pada perkembangan global dan ketersediaan SAF yang lebih luas.
"Ini akan merugikan pusat penerbangan dan ekonomi kita, serta meningkatkan biaya perjalanan untuk penumpang jika kita terlalu ambisius dengan tujuan keberlanjutan kita," kata Menteri Transportasi Chee Hong Tat mengenai kebutuhan untuk menetapkan target yang moderat pada awalnya.
Tentunya kabar ini akan mengejutkan para wisatawan Indonesia.Dikarenakan Singapura adalah tujuan pertama para wisatawan jika ingin keluar negeri.
Dan salah satu alasan utama para wisatawan pergi ke Singapura juga karena tiket pesawat yang murah.
Jumlah wisatawan naik di 2023
Kedatangan wisatawan asing (internasional) ke Singapura meningkat dua kali lipat pada tahun 2023, dibandingkan dari tahun sebelumnya menjadi 13,6 juta.
Angka itu naik 71% dari tahun 2019. Wisatawan yang datang paling banyak adalah pelancong dari Indonesia, China, dan Malaysia.
Menurut Dewan Pariwisata Singapura, Kamis (1/2/2024), pendapatan pariwisata negara itu tahun lalu mencapai perkiraan S$24,5 miliar (Rp288 triliun) hingga S$26 miliar (Rp306 triliun), melampaui perkiraan sebelumnya sebanyak S$21 miliar (Rp247 triliun).
(spt)