Kolaborasi AP II, maskapai dan pemerintah baru mulai menampilkan hasil signifikan usai pelonggaran kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat, pada 2022. Berdasarkan data AP II, jumlah penumpang pada periode tersebut sudah mencapai 62 juta orang atau 70% dari jumlah penumpang sebelum pandemi. AP II berarti mampu meningkatkan jumlah penumpang hingga 18% jika memenuhi target 73 juta penumpang.
Tahun ini, menurut Awaluddin, kolaborasi layanan penerbangan akan berfokus pada tiga aspek yaitu pertama, adapting to changes melalui kolaborasi dalam infrastruktur, fasilitas/teknologi, dan SDM. Kedua, cost leadership melalui kolaborasi AP II dan maskapai yang berintegrasi dan berbagi sehingga dapat memberikan nilai tambah operasional dan pelayanan dengan tetap memperhatikan biaya.
Ketiga, operational efficiency, AP II dan maskapai berkolaborasi dalam pemanfaatan slot management, meningkatkan rute penerbangan, dan meningkatkan frekuensi penerbangan.
"Ada prinsip demand dan supply. Masing-masing pihak akan menyampaikan informasi yang dimiliki untuk kemudian mendapatkan value dalam pelayanan dan operasional,” kata dia.
Menurut dia, sejumlah maskapai sudah menyampaikan rencana untuk menambah armada pesawat tahun ini. Beberapa maskapai juga telah menyampaikan rencana pembukaan rute penerbangan di bandara AP II antara lain maskapai asal India dan China.
(frg/ezr)