“Sehingga ketika cakupan mencapai 22,4 juta kartu keluarga (KK) itu berarti ada kenaikan jumlah KPM [keluarga penerima manfaat] bukan hanya mereka yang miskin ekstrem, bukan hanya yang miskin, bukan hanya setengah miskin, tetapi juga yang hampir miskin,” ujarnya.
Menurut Muhadjir, perluasan cakupan penerima berangkat dari antisipasi dampak dari kenaikan harga pangan. Ketika terdapat kenaikan harga pangan, kata Muhadjir, masyarakat bawah akan sangat terdampak.
“Kita perluas cakupan sampai pada yang paling tidak setengah miskin,” pungkasnya.
Pemerintah menyebut bakal mengalokasikan bansos beras kepada sebanyak 22 juta KPM pada Januari-Juni 2024. Angka ini bertambah dari sebelumnya sebanyak 21 juta keluarga.
Angka tersebut muncul usai pemerintah diketahui mengganti basis data dalam melakukan penyaluran bansos.
Selama ini, bansos masih menggunakan basis data KPM yang dikeluarkan Kementerian Sosial. Pada tahun 2023, hingga November, jumlah KPM yang dikeluarkan Kemensos sebanyak 21.237.377 orang.
Pada bansos 2024 , pemerintah menggunakan data P3KEversi Kemenko PMK. Jumlahnya mencapai 22.004.077 keluarga penerima manfaat.
(dov/wep)