Ekonomi terbesar kedua di kawasan Arab Teluk ini menonjol di dunia yang semakin terpolarisasi dengan munculnya lebih banyak kebijakan yang membatasi perdagangan lintas batas, sementara ketegangan AS-China membentuk kembali rantai pasokan.
UEA telah memposisikan dirinya sebagai perantara kekuatan netral, dengan fokus pada pembangunan kesepakatan perdagangan bilateral dan kemitraan dengan negara-negara berkembang, di sisi lain juga mengejar hubungan dengan Barat.
Sebaliknya, negara-negara yang bergantung pada perdagangan seperti Singapura dan Hong Kong mengalami penurunan perdagangan tahun lalu. Sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan perdagangan global menyusut sekitar 5% pada tahun 2023.
Perdagangan luar negeri UEA dengan mitra-mitra baru merupakan kunci bagi ketangguhannya. Perdagangan bilateral dengan Turki meningkat lebih dari dua kali lipat selama tahun lalu, menurut Sheikh Mohammed. Perdagangan dengan Hong Kong dan China meningkat hampir 50%, sementara dengan Amerika Serikat meningkat 20%.
UEA adalah produsen terbesar ketiga OPEC, namun juga merupakan salah satu negara dengan perekonomian paling beragam di kawasan ini, sebagian besar berkat Dubai, pusat bisnis dan keuangan utama di Timur Tengah.
Perdagangan barang non-minyak tahun lalu naik hampir 13% dari tahun 2022, sementara ekspor barang dan jasa melampaui 1 triliun dirham, kata Thani Al-Zeyoudi, menteri negara UEA untuk perdagangan luar negeri, dalam sebuah unggahan di media sosial.
Total angka non-minyak terdiri dari 2,6 triliun dirham dalam bentuk barang dan 900 miliar dirham dalam bentuk jasa, menurut Al-Zeyoudi.
Risiko-risiko Baru
Kekhawatiran mengenai perdagangan global meningkat tahun ini, setelah Houthi melancarkan beberapa serangan terhadap kapal-kapal komersial dan militer di sekitar Laut Merah, yang menyebabkan harga-harga barang melambung tinggi. Meskipun AS dan Inggris melancarkan serangan ke posisi mereka, para militan yang didukung Iran mengatakan bahwa mereka akan terus melanjutkan serangan sampai militer Israel menarik diri dari Gaza.
Al-Zeyoudi mengatakan kepada Bloomberg bahwa UEA bekerja sama dengan semua pihak yang relevan untuk mengatasi serangan-serangan di Laut Merah, tetapi perdagangan negara ini tidak terpengaruh oleh gangguan-gangguan tersebut.
"Arah yang kami tempuh sangat bagus," kata Al-Zeyoudi dalam sebuah wawancara. Melihat tahun yang akan datang, "segala sesuatunya akan bergerak lebih cepat lagi," katanya.
(bbn)