Logo Bloomberg Technoz

Aksi jual terindikasi dari komentar analis atas banyak masuknya pabrikan mobil listrik terbesar di dunia, termasuk asal China, Build Your Dreams (BYD) ke Indonesia, juga produsen otomotif asal Vietnam, VinFast, makin melemahkan posisi Astra sebagai pemain besar otomotif dalam negeri.

Analis JP Morgan Benny Kurniawan menilai, kemunculan BYD akan menggerus pangsa pasar atau market share ASII mencapai 8% dalam dua tahun ke depan. Ini menjadi faktor yang menjadi perhitungan investor, di mana Benny memproyeksikan pangsa pasar ASII akan berkurang lebih cepat dari perkiraan JP Morgan sebelumnya.

Saham ASII belakangan juga tengah diselimuti berbagai sentimen negatif. Sebelumnya, saham perusahaan yang didirikan oleh William Soeryadjaya atau Tjia Kian Liong, ini sempat tertekan atas kabar Toyota-Astra Motor (TAM) menarik dari pasaran atau melakukan 'Recall' terhadap 5 model mobil yang sudah beredar, yaitu Sienta, Avanza, Veloz, Vios, dan Yaris Cross pada tahun produksi tertentu.  

Menyusul isu skandal Daihatsu Motor Co., yang saat ini merupakan anak usaha Toyota, Toyota Motor Corp. ASII membawahi ATPM Daihatsu di Indonesia, yang berujung pada pencabutan sertifikasi keamanan sejumlah merek, termasuk Gran Max oleh otoritas terkait di Jepang.

Terbaru, tekanan juga berasal dari angka penjualan mobil di awal tahun 2024 yang mengalami penurunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil dari Astra International tersebut turun 25,16% yoy dan juga 20,30% mtm.

Secara lebih luas, penjualan secara nasional juga ikut melemah, pada Januari 2024 angka penjualan mobil turun 26,1% yoy dan 18,4% mtm.

Penurunan secara industri dipicu oleh berkurangnya jumlah penjualan Astra International, yang masih memiliki pangsa pasar atau market share terbesar di industri ini.

(fad/wep)

No more pages