"Partai tentu realistis. Jarak dengan 02 [Paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran] terlalu jauh dan sangat signifikan," kata Saidiman.
Demikian pula dengan Penelitik Politik Bawono Kumoro yang juga memprediksi PKB punya peluang besar karena kedekatan Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto. Keduanya bahkan menjadi koalisi awal pengusung Prabowo sebagai capres pada Agustus 2022.
"Jadi rasanya tidak akan sulit PKB untuk kembali ke Pak Prabowo gitu," kata dia.
PKB pun menjadi anggota koalisi Pemerintahan Jokowi dalam 10 tahun terakhir. Muhaimin Iskandar terlibat dalam sejumlah keputusan politik Jokowi. Beberapa kader PKB pun tercatat menjadi pejabat pemerintahan selama periode tersebut.
Demikian pula Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019.
Menurut dia, pada koalisi 01 dan 03, hanya dua partai yang berpotensi tetap berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran. Mereka adalah PDI Perjuangan dan PKS. Meski keduanya tak akan menjadi satu koalisi dalam posisi oposisi pemerintah.
PDIP memiliki sejarah kuat sebagai oposisi selama 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2014. Demikian pula PKS yang membuktikan kuat sebagai oposisi pemerintahan Presiden Jokowi selama 10 tahun terakhir, 2014-2024.
"Yang bisa dibilang memiliki gen oposisi kuat, dan sudah terbukti tahan menjadi oposisi itu kan PDIP dan PKS," kata Bawono.
(fik/frg)