Tren Kenaikan Bitcoin Mulai Surut, Waspadai Suplai yang Terbatas
Redaksi
19 February 2024 12:25
Bloomberg Technoz, Jakarta - Aset digital Bitcoin masih mencatatkan kenaikan 8,3% dalam sepekan menjadi US$52.141, namun tren ini mulai surut karena pekan lalu level pertumbuhannya mencapai dua digit. Para pengamat menyebut memang terjadi peningkatan likuiditas, namun di sisi lain pasokan mulai berkurang.
Hingga pukul 12:00 waktu Indonesia, Bitcoin bertahan di level positif kenaikan harian 1% dan masih bertahan di US$52.000-an, berdasarkan data Coingecko, dikutip, Senin (19/2/2024). Dalam pergerakan satu jam terakhir BTC positif 0,2%.
Data yang dikumpulkan oleh CCData likuditas semakin dalam terjadi di pasar kripto. Arus utama ditopang oleh kebijakan ETF Bitcoin Spot yang disetujui regular Amerika Serikat (AS).
Likuiditas di bursa kripto terpusat, yang diukur dengan kedalaman pasar 1%, telah meningkat sejak peluncuran ETF Bitcoin pada 11 Januari. Ini menunjukkan kemampuan pasar menyerap setiap order namun tidak mempengaruhi harga secara signifikan.
Pada saat yang sama terdapat argumentasi bahwa tingginya permintaan melalui ETF akan mengakibatkan krisis pasokan. Para pendukung Bitcoin seperti Ketua MicroStrategy Michael Saylor dan co-founder aplikasi pertukaran kripto Gemini, Cameron Winklevoss, mengatakan bahwa permintaan yang terpendam dari ETF setidaknya 10 kali lipat lebih banyak daripada jumlah token baru yang dicetak oleh para penambang.