Logo Bloomberg Technoz

Tantangan Presiden Baru: Beban Utang di Tengah Bunga Menjulang

Redaksi
19 February 2024 09:06

Ilustrasi Suku Bunga (Dennis A. Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Suku Bunga (Dennis A. Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang berpotensi memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, akan menghadapi tantangan beban pembayaran bunga utang yang tinggi di tengah era tingkat suku bunga acuan menjulang.

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menilai salah satu risiko yang dapat menggagalkan agenda pro-pertumbuhan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah tingginya pembayaran bunga, yang berjumlah Rp497,3 triliun. Angka ini merupakan 15% dari total belanja negara pada APBN tahun 2024.

"Beban bunga utang lebih tinggi dibandingkan dana yang dialokasikan untuk proyek infrastruktur, dengan belanja belanja negara sebesar Rp244 triliun tahun ini atau 7% dari total belanja," ujar Satria dalam hasil riset, dikutip Senin (19/2/2024).

Menurut dia, situasi ini antara lain disebabkan oleh faktor suku bunga Indonesia yang relatif tinggi dan terbatasnya likuiditas dalam negeri dalam mata uang rupiah dan dolar AS. Dengan tingkat bunga 6,7%, obligasi pemerintah bertenor 10 tahun memberikan imbal hasil tertinggi di antara 10 obligasi mata uang lokal regional yang disusun oleh Bank Pembangunan Asia.

"Pada periode awal pemerintahan Prabowo-Gibran, kami pikir mereka akan fokus pada memperkuat kredibilitas mereka di mata pemangku kepentingan domestik dan eksternal," turut Satria.