Gantz berjanji untuk terus berjuang sampai tujuan Israel tercapai, termasuk menghilangkan ancaman dari Hamas, serta Hezbollah di Lebanon. Israel juga berjanji membawa pulang sekitar 130 sandera yang tersisa, dan menggantikan otoritas Hamas di Gaza sepenuhnya.
Pembicaraan terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera saat ini terhambat karena Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang dia sebut sebagai "delusi".
Menurut survei terbaru, Gantz dianggap sebagai kandidat yang paling cocok untuk menjadi perdana menteri berikutnya. Sementara partainya, Persatuan Nasional, unggul jauh dari Partai Likud yang dipimpin Netanyahu.
Gantz juga mengatakan kepada para pemimpin Yahudi bahwa dia menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina. Langkah yang dilakukan oleh Hamas untuk menyerang Israel pada 7 Oktober disebutnya bukanlah jalan menuju stabilitas dan perdamaian regional.
Perang dengan Hamas dimulai ketika kelompok tersebut menyusup dari Gaza dan melakukan serangan di seluruh Israel bagian selatan. Sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 disandera. Di sisi lain, kementerian kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 28.000 warga Palestina tewas dalam perang yang sedang berlangsung.
Netanyahu mengungkapkan kemarahannya pada hari Minggu atas pernyataan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang mengatakan Israel melakukan genosida di Gaza. Dia membandingkan tindakan Israel dengan kebijakan Adolf Hitler yang membunuh orang Yahudi.
"Menggambarkan Israel seperti Holocaust Nazi dan Hitler adalah melanggar batas," kata Netanyahu.
(bbn)