Saham BYAN masuk pada fase penurunan. Dalam sebulan terakhir, puncak tertingginya terjadi pada 13 Maret kemarin pada posisi Rp 19.550/saham kemudian berangsur melemah. Sementara all time high saham BYAN pernah berada di posisi Rp 24.800/saham. Posisi terakhir saham BYAN bertengger pada posisi Rp 19.200/saham.
Pekan ini pelemahan terjadi hampir di semua sektor efek sentimen penutupan SVB yang mengguncang pasar keuangan Amerika Serikat (AS) hingga berdampak pada arah pergerakan bursa global.
Kegemilangan komoditas batu bara turut meningkatkan kinerja usaha Bayan Resources sepanjang tahun lalu. Dalam laporan keuangan 2022 yang disampaikan kepada otoritas Bursa, membukukan kenaikan laba bersih sekitar 79% menjadi US$ 2,17 miliar atau sekitar Rp 33,7 triliun.
(wep)