Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemungutan suara ulang dilakukan di 26 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan pemungutan suara susulan 114 TPS di 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada 18 Februari 2024.
Sejumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemungutan suara ulang antara lain Purworejo (1 TPS), Boyolali (4 TPS), Kebumen (1 TPS), Jepara (1TPS), Pemalang (4 TPS), Magelang (4 TPS ), Rembang (4 TPS), Kota Tegal (1TPS) dan Kabupaten Tegal (1 TPS).
Selain itu, pemungutan suara ulang juga akan dilaksanakan di Purbalingga (1 TPS), Wonosobo (2 TPS), Sragen (1 TPS) dan Sukoharjo (1TPS).
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu Setianto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan personel gabungan untuk mendukung pengamanan kegiatan tersebut.
"Sebanyak 260 personel Polri dan 130 TNI sudah disiapkan. Personel pengamanan berjaga di ring dua TPS. Sedangkan di ring tiga sebagai pemantauan dan pembinaan keamanan di wilayah, akan dilakukan Babinsa dan bhabinkamtibmas setempat," kata Satake Bayu dalam keterangannya dikutip Minggu (18/2/2023).
Selain itu, Satake juga menyebut personel juga sudah disiapkan untuk mengamankan kegiatan pemungutan suara susulan yang dilaksanakan di kabupaten Demak imbas banjir besar pada 14 Februari lalu. Adapun, pemungutan suara susulan akan dilaksanakan pada 24 Februari mendatang di 114 TPS di 10 desa di Kabupaten Demak.
"Untuk pemungutan suara ulang (PSU) nanti dalam satu TPS dijaga oleh 10 Anggota Polri dan lima TNI, sedangkan untuk Pemungutan suara susulan (PSS) dalam satu TPS di amankan dua Polri dan satu TNI,” ujarnya.
Dia berharap pelaksanaan kegiatan pemungutan suara ulang dan susulan dapat terlaksana sesuai jadwal dan berlangsung dengan tertib dan aman.
"Untuk pengamanan kegiatan terkait Pemilu 2024, Polda Jateng terus mengadakan koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait termasuk KPU dan Bawaslu. Semoga pelaksanaan seluruh kegiatan berjalan lancar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kabidhumas mengimbau warga yang telah terdaftar untuk mengikuti pemungutan suara ulang maupun susulan agar hadir di TPS untuk menyalurkan aspirasinya.
"Jangan sampai golput, karena suara setiap warga masyarakat ikut menentukan masa depan kepemimpinan dan parlemen di Indonesia, untuk lima tahun mendatang," katanya.
(mfd/spt)