Sudah Pesan ke Bulog
Lebih lanjut, Rani menyebut saat ini Alfamart sudah melakukan pemesanan beras premium dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras (SPHP) Perum Bulog (Persero). Pemesanan juga dilakukan kepada pemasok beras lainnya.
“Minggu ini stok beras yang dipesan sudah mulai diterima oleh beberapa gudang kami, dengan harapan Februari ini sudah terpenuhi secara normal agar kami bisa didistribusikan kembali secara cepat dan merata ke tiap toko,” tegasnya.
“Dengan demikian, isu kelangkaan beras segera terselesaikan karena Alfamart adalah ritel, yang bertugas mendistribusikan ke tingkat pemakai akhir atau end user.”
Tidak hanya Alfamart, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) sebelumnya juga mengaku kesulitan mendapatkan pasokan untuk pemenuhan stok beras di gerai-gerai miliknya.
Marketing Communication Executive Director Indomaret Bastari Akmal mengatakan kesulitan pemenuhan pasokan beras tidak hanya terjadi di gerai miliknya, tetapi juga dirasakan oleh seluruh perusahaan ritel modern.
Dalam kaitan itu, Indomaret pun telah melakukan koordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mengatasi kesulitan pemenuhan pasokan beras tersebut.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Aprindo dan kemungkinan nanti dari asosiasi yang akan menyampaikan [hasilnya] ke media,” ujar Bastari saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (13/2/2024).
Dijanjikan Akhir Pekan
Sementara itu, Aprindo mengakui kelangkaan stok beras premium di gerai-gerai ritel modern memang masih terjadi hingga saat ini, tetapi pasokan ditargetkan kembali pulih pada akhir pekan ini.
Ritel modern menjual 3 tipe beras premium, di antaranya beras komersial yang berasal dari perusahaan swasta, beras komersial milik Bulog yang diserap dari petani, serta beras SPHP yang berasal dari impor.
Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey mengatakan saat ini beras SPHP mulai kembali disalurkan ke gerai-gerai ritel modern, tetapi jumlahnya masih sedikit.
“Belum [pulih], sudah masuk tetapi masih kecil [volumenya]. Paling sehari habis. Ini untuk SPHP,” ujar Roy saat ditemui di kantor Food Station, awal pekan ini.
Roy pun memastikan pasokan beras premium di gerai-gerai ritel modern bakal kembali pulih pada akhir pekan ini, sejalan dengan penugasan stabilisasi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Tadi sih dibilang akhir minggu ini [pasokan sudah kembali normal], tetapi kita minta, karena Rabu libur, ya hari Kamis sudah keliatan, jangan tunggu Jumat—Sabtu karena memang ini urgen kan. Jangan sampai terjadi panic buying.”
Menurut Roy, beras SPHP pada beberapa waktu terakhir tidak disalurkan dengan lancar ke ritel modern. Penyebabnya, beras yang berasal dari impor tersebut harus digunakan untuk bantuan pangan 10 kg untuk 22 juta masyarakat yang dilanjutkan hingga Juni 2024.
“SPHP lancar, tetapi kemarin ada prioritas bansos jadi impor belum masuk, tetapi pemerintah harus berikan [bantuan pangan terhadap] 22 juta masyarakat beras 10 kg. Kemarin sudah dapat SPHP tetapi ada proses di mana beras impor belum datang diutamakan juga yang lain, [jadi stok beras SPHP] agak kurang dikit,” ujar Roy.
Kondisi pasokan di ritel makin diperburuk dengan adanya beras perusahaan swasta yang dijual dengan harga mahal. Sementara itu, ritel tidak bisa menjual rugi karena terdapat kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Aprindo pun mengajukan beberapa solusi kepada pemerintah, di antaranya relaksasi HET sementara waktu atau kepastian dan jaminan bahwa beras SPHP bakal digelontorkan kepada gerai ritel modern.
Secara terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah bakal menggelontorkan 700.000 ton beras kepada ritel modern dan pasar tradisional.
Perinciannya, 200.000 ton beras komersial bakal digelontorkan hingga Maret 2024, sementara 500.000 ton beras SPHP bakal disalurkan hingga Maret 2024 dengan masing-masing sebanyak 250.000 ton per bulan.
Dalam kaitan itu, Jokowi memerintahkan untuk mengonversi stok 200.000 ton beras ke dalam kemasan 5 kg untuk beras komersial yang bakal dikerjakan oleh Food Station. Sementara itu, beras SPHP bakal dikerjakan oleh Bulog.
“Pak Presiden perintahkan hari ini semua tolong di-convert ke 5 kg kirim ke modern market, pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah disiapkan 200.000 ton, khusus untuk Jakarta, permintaan dari Pak Pj Gubernur DKI Jakarta [Heru Budi Hartono] dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya [Pamrihadi Wiraryo] diberikan 50.000 ton,” ujarnya.
(wdh)