Dua putranya, Donald Trump Jr. dan Eric Trump, juga dinyatakan bersalah dan dilarang menjadi pegawai perusahaan yang berbasis di New York selama dua tahun.
Dalam sidang selama tiga bulan ini, Letitia James mengeklaim bahwa Trump menggelembungkan valuasi asetnya di laporan keuangan tahunan selama lebih dari satu dekade untuk menipu Deutsche Bank AG dan bank lain agar bisa mendapatkan kesepakatan kredit yang lebih menguntungkan.
"Sikap mereka yang tidak merasa bersalah atau menyesal sangatlah mendarah daging. Mereka hanya dituduh meggelembungkan nilai valuasi aset untuk mendapatkan lebih banyak uang. Semua dokumen membuktikan hal ini," tulis Engoron dalam surat keputusannya.
"Mereka tidak merampok bank dengan senjata. Donald Trump bukan Bernard Madoff. Namun, para terdakwa tidak bisa mengakui kesalahan yang mereka lakukan," tambah Engoron.
Trump hampir dipastikan naik banding dan keputusan akhir kasus ini berpotensi berlanjut hingga setelah piplres AS pada awal November tahun ini.
Meski mengajukan banding, Trump diwajibkan menyerahkan sejumlah besar denda itu dalam bentuk obligasi atau escrow.
Hakim juga menyatakan mantan direktur keuangan Trump Organization Allen Weisselberg dan mantan pengawas keuangan perusahaan itu Jeffrey McConney bersalah.
Denda yang dijatuhkan hampir mendekati angka yang diajukan oleh jaksa agung sebesar US$370 juta ditambah bunga. Denda itu lebih tinggi dari angka US$250 yang diajukan dalam dakwaan awal, tetapi denda itu meningkat setelah jaksa penuntut mendapatkan bukti tambahan dalam persidangan.
Denda itu kemungkinan besar berdasarkan pada nilai keuntungan sejumlah US$168 yang diperoleh Trump setelah mendapat bunga renda dalam empat jenis utang karena berbohong terkait nilai asetnya.
Denda itu juga meliputi keuntungan US$127 juta dari jual beli hotel Old Post Office di Washington dan US$60 juta dari penjualan lapangan golf Ferry Point di New York yang menurut jaksa penuntut tidak akan bisa dibeli Trump jika dia tidak menggelembungkan nilai asetnya.
Denda itu juga meliputi pengembalian bonus pada staf yang terlibat dalam penipuan ini.
"Keputusan ini adalah manifesto ketidakadilan - itu saja," ujar Alina Habba, pengacara Trump, dalam pernyataan tertulis.
"Ini adalah puncak dari kampanye politik selama bertahun-tahun untuk 'menjatuhkan Donald Trump,' yang sudah dimulai sebelum Letitia Jones menjadi Jaksa agung," tambah Habba.
Beberapa jam setelah keputusan ini keluar, tim kampanye Trump memanfaatkannya untuk mencari dana dan meminta para pendukung memberi sumbangan terkait "intervensi pemilu terang-terangan."
Mantan presiden ini menguras dana untuk membayar pengacara kasus hukumnya dan diperkirakan akan kehabisan uang pada pertengahan tahun ini.
Denda US$363 juta ini dijatuhkan beberapa minggu setelah juri di pengadilan Manhattan memerintahkan Trump membayar ganti rugi US$83,3 juta pada E. Jean Carrol dalam kasus pencemaran nama baik. Carrol mengatakan Trump mencemarkan nama baiknya ketika dia secara terbuka mengklaim mantan presiden itu memperkosanya pada 1990an.
Kedua keputusan ganti rugi ini akan memakan sebagian besar dana tunai yang diakui ada di tangan Trump. Dalam satu kesaksian tahun lalu, Trump mengatakan memiliki uang tunai lebih dari US$400 juta.
Bloomberg Billionaires Index mencatat bahwa kekayaan bersih Trump mencapai US$3,1 miliar termauk total aset likuid bernilai sekitar US$600 juta.
(bbn)