Logo Bloomberg Technoz

Jalannya perdagangan saham juga lebih semarak. Volume perdagangan pekan ini tercatat melibatkan 70,89 miliar saham, naik 11,71% dibandingkan minggu lalu.

Sementara itu, frekuensi perdagangan pekan ini tercatat sebanyak 5,18 juta kali, melonjak 67,64% dari pekan lalu. Kemudian nilai perdagangan minggu ini ada di Rp 55,27 triliun, meroket 83,74% ketimbang pekan lalu.

Prabowo-Gibran Unggul

Pekan ini, Indonesia menjalani peristiwa besar yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pada 14 Februari, rakyat Indonesia menjalankan haknya untuk memilih para wakil rakyat dan presiden-wakil presiden periode 2024-2029.

Untuk Pemilihan Presiden (Pilpres), pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi menjadi pemenang. Sejauh ini, hasil hitung cepat (quick count) maupun hitung nyata (real count) memberi konfirmasi akan hal tersebut.

Berdasarkan quick count, 3 lembaga yaitu LSI Denny JA, Poltracking, dan Populi Center seluruhnya menghasilkan paslon nomor urut 2 sebagai juara. Bahkan sangat mungkin Pilpres berlangsung cukup 1 putaran.

Sementara real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun demikian. Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara meyakinkan, jauh melebihi 50% plus 1.

Sumber: Bloomberg Technoz

“Kemungkinan Prabowo-Gibran menang telak berarti ketidakpastian politik akan hilang dari pasar keuangan Indonesia, menurut pandangan kami. Selisih suara yang demikian besar akan membuat lawan berpikir ulang untuk menggugat hasil Pilpres, melainkan lebih memilih untuk mulai melakukan pembicaraan koalisi dengan Prabowo.

“Kami menilai transisi kekuasaan akan berjalan mulus. Faktor ini akan menjadi katalis jangka pendek bagi penguatan IHSG dan nilai tukar rupiah,” papar Putera Satria Sambijantoro, Ekonomi Bahana Sekuritas, dalam risetnya.

Pada 2009, lanjut Satria, hal seperti ini pernah terjadi. Kala itu, Pilpres dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dengan raupan suara mencapai 60,8%. 

Pada Juli 2009, saat Pilpres berlangsung, IHSG melonjak lebih dari 16%. Laju kencang IHSG disebabkan oleh faktor ketidakpastian politik yang sirna usai pemenang Pilpres bisa dilihat dengan lebih cepat.

(aji/wdh)

No more pages