Logo Bloomberg Technoz

Kematian Navalny terjadi saat Putin sedang berkampanye untuk masa jabatan kelima sebagai presiden dalam pemilihan 17 Maret mendatang. Pemimpin Kremlin itu selalu menolak menyebut nama Navalny dalam upaya meremehkan pria yang ia anggap sebagai "blogger". 

Padahal, Navalny telah mendapat dukungan luas atas upayanya mengungkap korupsi dan mencari jabatan publik.

Navalny dilarang mengikuti pemilihan presiden pada 2018. Beberapa bulan sebelum Putin memerintahkan invasi Ukraina 2022, jaringan aktivis politik oposisi nasional Navalny dinyatakan "ekstremis" dan diperintahkan untuk bubar.

Pada bulan Desember, tepat saat Putin bersiap untuk mengumumkan pencalonannya, Navalny dipindahkan ke kamp penjara terpencil Arktik, IK-3, di wilayah Yamal-Nenets Rusia. Sebelumnya, dia ditahan di penjara lain sekitar 100 kilometer di luar Moskow. 

Akan tetapi keberadaannya dirahasiakan selama hampir tiga minggu dari sekutu dan pengacaranya. Kamp penjara baru tersebut berjarak sekitar 3.300 kilometer dari penjara sebelumnya.

Navalny dijatuhi hukuman 19 tahun pada bulan Agustus setelah pengadilan memvonisnya sebagai "ekstremis" dalam persidangan yang diadakan di dalam penjara dengan rezim ketat. Dia sudah menjalani hukuman sembilan tahun untuk penipuan dan penghinaan pengadilan yang dijatuhkan setelah dia kembali ke Moskow pada 2021 dari Jerman.

AS dan Uni Eropa telah menyerukan pembebasan Navalny. Mereka mengecam hukuman yang dijatuhkan kepadanya karena bermotif politik.

(bbn)

No more pages