Bloomberg Technoz, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil investigasi dua insiden anjlok kereta api, yaitu  KA75A di Emplasemen Stasiun Tanggulangin dan KA Argo Semeru di jalur Sentolo-Wates.

Investigator IK Perkeretaapian KNKT Hertriadi Ismawan menjelaskan insiden KA Pandalungan 75A relasi Gambir-Surabaya-Jember disebabkan beberapa faktor.

Saat kejadian di Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur pada pukul 07.57 WIB, Minggu (14/1/2024), lidah kanan wesel 1 Stasiun Tanggulangin dalam keadaan tidak terkunci karena patahnya lockbox pada wesel 1 sebelah kanan. Hal ini mengakibatkan handel sinyal masuk tidak dapat ditarik untuk memberikan indikasi aman. 

“Patahnya lockbox sebelah kanan (sesuai arah perjalanan KA 75A) pada wesel 1 Stasiun Tanggulangin menyebabkan lidah kanan wesel tidak dapat terkunci, sehingga wesel 1 tidak memiliki kedudukan saat dilewati KA 75A dan berakibat pada terjadinya anjlokan. Hal tersebut juga mengakibatkan handel sinyal masuk tidak dapat ditarik untuk memberikan indikasi,” ujar Hertriadi dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (16/2/2024). 

Penyebab kedua, pemeriksaan dan perawatan terhadap perangkat penguncian wesel mekanik tidak mencakup pemeriksaan komponen lockbox, sehingga apabila terjadi cacat pada komponen tersebut tidak dapat terdeteksi secara dini.