Mark Burton - Bloomberg News

Bloomberg, Harga tembaga melanjutkan kenaikan mingguan. Beberapa analis memprediksi potensi lonjakan yang signifikan ke depannya.

Harga tembaga di Bursa Logam London (London Metal Exchange/LME) naik hingga 1,5% menjadi di atas US$8.300 per ton. Kenaikan ini memangkas penurunan yang diderita bulan ini akibat perlambatan ekonomi China dan kondisi ekonomi yang kuat di Amerika Serikat, yang dapat menjaga suku bunga tinggi lebih lama.

Setelah data inflasi konsumen AS menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Januari, Wakil Ketua Pengawasan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Michael Barr mengatakan pembuat kebijakan AS perlu melihat bukti kuat bahwa inflasi akan kembali ke target sebelum mulai menurunkan biaya pinjaman. Biasanya, suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif pada logam karena menekan produsen dan konsumen.

Dalam catatan emailnya, Daniel Ghali, ahli strategi senior komoditas di TD Securities, mengatakan para investor yang mengikuti tren telah membangun posisi short (jual) dalam jumlah besar pada kontrak tembaga selama aksi jual baru-baru ini. Namun, harga bisa dengan cepat berbalik naik jika mereka mulai melepas posisi mereka.