Persaingan Biaya Jadi Problematika Meski ETF Bitcoin Diminati
Redaksi
16 February 2024 16:30
Bloomberg, Dana investasi langsung atau Exchange-Traded Fund (ETF) dengan underlying asset mata uang kripto Bitcoin telah menghimpun dana lebih dari US$10 miliar (sekitar Rp155 triliun ) usai putusan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada 11 Januari. Pada praktiknya dana investor masuk dan menyebar ke berbagai perusahaan investasi, hingga menciptakan persaingan.
BlackRock Inc dan Fidelity Investments termasuk di antara para penerbit yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan, sementara ProShares Bitcoin Strategy justru mengalami tekanan karena menerapkan biaya transaksi lebih tinggi.
ETF ProShares, dengan kode (ticker) BITO mengalami arus keluar dana US$254 juta sejak sembilan produk sejenis resmi mendapatkan lampu hijau transaksi dari otoritas AS. Imbasnya ProShares yang dulunya menjadi pengelola reksa dana kripto terkemuka, kini kalah pamor.
Pada Desember lalu BITO menyumbang 92% dari volume perdagangan untuk ETF yang terkait dengan Bitcoin di AS, kini turun menjadi 15%.
BITO mengeluarkan biaya untuk menggulirkan kontrak berjangka ke depan saat masa berlakunya habis. Ini menjadi hambatan potensial untuk mendapatkan harga Bitcoin, yang tidak dihadapi oleh dana spot.