Meskipun demikian, Hizbullah menyatakan bahwa tiga anggotanya tewas dalam serangan yang terjadi pada Rabu (14/2/2024) dan kemudian mengonfirmasi bahwa salah satu dari mereka adalah Ali al-Debs, komandan unit yang sangat dihormati dari Radwan.
Sebuah sumber di Lebanon mengatakan bahwa serangan Israel yang jarang terjadi di Nabatieh pada Rabu (14/2/2024) malam menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil. Serangan itu menghantam sebuah gedung bertingkat. Korban tewas adalah tiga anak-anak dari keluarga yang sama.
Selain kematian di Nabatieh, seorang wanita dan dua anak tewas dalam serangan terpisah di desa al-Sawana di perbatasan Lebanon-Israel. Dengan demikian, total lima anak tewas dalam rentetan serangan di Lebanon.
Seorang pejabat senior Hizbullah memberi tahu bahwa Israel akan "membayar" atas serangan mematikannya di wilayah Lebanon, yang dia sebut sebagai "kejahatan".
"Musuh akan menanggung akibatnya atas kejahatan-kejahatan ini. Gerakan perlawanan akan terus menggunakan hak sahnya untuk membela rakyatnya," tegas politisi Hizbullah, Hassan Fadlallah kepada Reuters.
"Kejahatan seperti ini tidak akan memungkinkan pasukan pendudukan (Israel) memberikan keamanan bagi para pemukim di wilayah utara atau menekan Lebanon agar menerima persyaratannya. Satu-satunya pilihan yang tersedia adalah menghentikan pembantaian di Gaza," imbuhnya.
Sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza, serangan lintas perbatasan yang meningkat antara pasukan Israel dan Hizbullah telah menewaskan lebih dari 200 orang di Lebanon, termasuk sekitar 170 anggota Hizbullah. Selusin tentara Israel dan lima warga sipil Israel juga dilaporkan tewas dalam serangan dari Lebanon.
(ros)