Bloomberg Technoz, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Belanda Dries van Agt dan istrinya, Eugenie, meninggal dunia lewat euthanasia ganda atau suntik mati pada Senin (12/2). Keduanya meninggal dunia di usia 93 tahun.

The Rights Forum, sebuah forum pro-Palestina yang didirikan van Agt pada 2009, mengumumkan kematian pasangan tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Pada hari Senin, 5 Februari, Dries van Agt meninggal di kota kelahirannya di Nijmegen, bersama dan bergandengan tangan, dengan istri tercintanya Eugenie van Agt-Krekelberg. Pemakaman berlangsung secara tertutup. Keduanya berusia 93 tahun," bunyi pernyataan yang diterjemahkan dari bahasa Belanda tersebut.

Dalam pernyataan itu, van Agt juga dikatakan sebagai orang Belanda ternama yang berani menyuarakan nasib dan hak-hak warga Palestina. "Dia berbicara tentang misi yang telah dia terima: 'Jika orang lain tidak mau melakukannya, saya yang akan melakukannya.' Dia berpegang pada hal itu hingga akhir hayatnya," tulis pernyataan tersebut.

Menurut The Rights Forum, van Agt mengalami pendarahan otak pada 2019 yang "secara permanen merusak" organ tubuh tersebut hingga membuatnya frustrasi. "Kreativitas, konsentrasi, dan kemampuannya menyampaikan pidato penuh semangat telah terdampak penyakit ini," lanjutnya.