"Menjadi partai oposisi tapi dengan status partai terbesar di DPR, itu daya tawar politiknya tinggi sekali 5 tahun ke depan," tegasnya.
Negosiasi Prabowo
Namun demikian, jika benar Prabowo akan memimpin negeri ini, maka dengan naluri politiknya, akan Bawono memperkirakan bahwa Prabowo akan berusaha untuk terus bernegosiasi dengan PDIP. Prabowo akan berupaya menjaga dialog dengan PDIP untuk memastikan kebijakan-kebijakan eksekutif tidak terhambat oleh kendala legislatif.
"Makanya saya perkirakan Pak Prabowo jika memimpin 5 tahun ke depan, akan selalu berusaha untuk merangkul, katakanlah negosiasi dengan ketua PDI Perjuangan agar kebijakan-kebijakan di eksekutif tidak terhambat di legislatif," pungkasnya.
Seperti diketahui, persiapan PDIP untuk menjadi oposisi bagi pemerintahan baru juga telah dinyatakan oleh Sekretaris Jendralnya (Sekjen) Hasto Kristiyanto. PDIP akan mengambil peran check and balance bagi presiden dan wakil presiden terpilih.
Hal ini disampaikan usai sejumlah lembaga survei merilis hitung cepat atau quick count Pemilu 2024. Mereka mencatat pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memenangkan Pilpres 2024 dengan mengantongi 56-59% suara nasional.
“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan [Pemilu] tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto dikutip dari rilis PDIP, Rabu (14/2/2024).
Meski begitu, PDIP masih belum menyerah dalam kontestasi politik Pemilu 2024. Mereka mengklaim telah terjadi banyak pelanggaran mulai dari dugaan penggelembungan jumlah daftar pemilih tetap (DPT); kesulitan pemilih di luar negeri memberikan suara; hingga dugaan manipulasi hasil rekapitulasi suara.
(prc/ain)