Logo Bloomberg Technoz

"Artinya, peran APBN dalam meningkatkan produktifitas ekonomi akan semakin kecil, jika anggaran rutin membesar, sementara anggaran pembangunan stagnan," papar Ronny.

Dia menjelaskan sebenarnya tak ada yang baru dari model belanja negara. Belanja rutin, yang mayoritas untuk belanja pegawai, baik gaji maupun pensiuan, adalah porsi anggaran terbesar di dalam APBN, jauh di atas belanja pembangunan.

Namun, jika dikaitkan dengan anggaran, lanjut Ronny, bukan kenaikan gaji PNS yang harus dibatalkan, tapi penerimaan negara yang harus ditingkatkan, baik dari pajak, non-pajak, maupun penerimaan negara lainnya. Tak hanya itu, pemerintah juga perlu meningkatkan efisiensi anggaran lain, seperti pengurangan secara terukur operasional birokrasi, termasuk perjalanan dinas, akomodasi, dan sejenisnya.

Sebelumnya, PT Taspen (Persero) mengumumkan akan membayar rapel kenaikan pensiun pokok sebesar 12% untuk para pensiunan PNS, purnawirawan TNI, dan purnawirawan Polri paling cepat mulai 13 Februari 2024, atau tepat sehari sebelum momentum pencoblosan Pemilu 2024.

Tak hanya itu, pemerintah juga menaikkan gaji untuk aparatur sipil negara (ASN) Pusat dan Daerah, TNI, dan Polri sebesar 8%. Pembayaran kenaikan gaji PNS yang berlaku mulai Januari 2024 ini dilakukan secara rapel pada Maret mendatang.

Kebijakan tersebut tentu berdampak pada politik kebijakan anggaran negara. Berdasarkan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2024, alokasi anggaran belanja pegawai 2024 tercatat mencapai Rp484,43 triliun. Angka ini melonjak Rp72,1 triliun 17,48% dari realisasi anggaran belanja pegawai pada 2023 yang sebesar Rp412,33 triliun.

Rinciannya, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja pegawai kementerian/lembaga (K/L) pada 2024 sebesar Rp285,79 triliun. Angka ini melonjak 9,54% dibanding realisasi belanja pegawai K/L sepanjang 2023 yang tercatat Rp260,9 triliun.

Sementara itu, belanja pegawai non-K/L pada 2024 tercatat Rp198,64 triliun atau lebih tinggi dibanding belanja pegawai non-K/L pada tahun lalu yang sebesar Rp151.43 triliun. 

(lav)

No more pages