Senada, bila mengacu pada data ter-update Real Count KPU yang dilihat pagi ini pukul 06:30 WIB, peta perolehan suara mencapai 56,87% untuk Prabowo-Gibran, kemudian 25,27% suara diraih oleh Anies-Muhaimin, dan 17,86% diraih oleh Ganjar-Mahfud. Sebanyak 49,48% data TPS sudah masuk.
Keberlanjutan kebijakan dan konsolidasi fiskal akan menjadi hal yang sangat penting, kata Brendan McKenna, Emerging Market Economist and Currency Strategist di Wells Fergo New York, kemarin seperti yang diwartakan Bloomberg News. Bila Prabowo terlihat tidak melanjutkan kebijakan yang sudah dijalankan Presiden Joko Widodo, sentimen itu bisa goyah, jelasnya.
Sentimen selanjutnya datang dari Badan Pusat Statistik yang mengumumkan neraca perdagangan RI tetap terjaga surplus, selalu positif selama 45 bulan beruntun. Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020
BPS memaparkan, nilai impor Indonesia pada Januari 2024 mencapai US$ 18,51 miliar. Mencatat kenaikan 0,38% dibandingkan Januari tahun lalu.
Sedangkan, untuk nilai ekspor RI pada Januari sebesar US$ 20,52 miliar. Turun 8,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 2,01 miliar.
Dalam 20 tahun terakhir, ini adalah rangkaian surplus terpanjang kedua. Hanya kalah dari Februari 2004-Maret 2008 atau 50 bulan beruntun.
Sementara itu, Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, ekonomi Jepang masuk ke dalam resesi karena secara tak terduga perekonomian yang menyusut selama dua kuartal beruntun, akibat lemahnya permintaan dalam negeri, sehingga memicu ketidakpastian mengenai rencana Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) untuk keluar dari kebijakan moneter super longgar tahun ini.
“Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang turun 0,4% Y/Y di 4Q23 setelah kontraksi 3,3% Y/Y di 3Q23 dan bertolak belakang dengan ramalan pasar yang tumbuh 1,4% Y/Y. Secara kuartalan (Q/Q), PDB Jepang secara mengejutkan menyusut 0,1% di 4Q23 setelah turun 0,8% di 3Q23 dan berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar yang tumbuh 0,3%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Kinerja yang buruk ini juga membuat ekonomi Jepang kehilangan gelar sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia, digantikan oleh Jerman. PDB Nominal Jepang tahun lalu mencapai sekitar JPY591 triliun (US$4,2 triliun), lebih rendah dari nilai PDB Nominal Jerman yang sebesar US$4,4 triliun.
Menyusul Jepang, Inggris juga mengalami resesi kecil selama Semester II-2023 setelah PDB di 4Q23 turun 0,3% Q/Q setelah menyusut 0,1% Q/Q di 3Q23.
Ekonomi Inggris memang sedang terbebani oleh krisis biaya hidup terburuk dalam beberapa generasi dan lonjakan suku bunga acuan yang menekan masyarakat. Aksi protes pekerja perusahaan kereta api dan di sektor pelayanan kesehatan yang disertai dengan anjloknya penjualan ritel juga memberi kontribusi pada penurunan PDB di 4Q23.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 1,3% ke 7.303 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun berhasil dan mampu berada di atas MA-20.
“Pada label hitam, posisi IHSG sudah berada di akhir wave b dari wave (ii), sehingga IHSG akan rawan terkoreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.263, dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7.403,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (16/2/2024).
Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG masih mampu break 7.403, maka IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ACES, CPIN, HEAL, dan WIIM.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi fluktuatif dalam rentang 7.275-7.330 di akhir pekan ini (16/2).
“Hari pencoblosan yang berlangsung relatif aman dan kondusif menjadi sentimen positif bagi IHSG. IHSG mencatatkan rebound signifikan di Kamis (15/2),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi JPFA, CPIN, MNCN, JSMR, ESSA, dan SMGR.
(fad/lav)