Biaya impor CPO di India ada di kisaran US$ 930/ton, sudah termasuk berbagai biaya. Sementara produk pesaingnya seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari menawarkan biaya lebih rendah, masing-masing US$ 915/ton dan US$ 910/ton.
“Biaya yang lebih mahal ini membuat pembeli menghindari CPO, yang kemudian membatasi kenaikan harga,” ujar Vipin Gupta, CEO Glentech Group, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), sejatinya CPO masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,94. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 64,37. Masih ada ruang untuk akumulasi beli, karena belum overbought.
Oleh karena itu, sepertinya harga CPO bisa bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 3.897/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.908/ton bisa menjadi resisten selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah MYR 3.853/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO jatuh hingga ke MYR 3.799/ton.
(aji)