Logo Bloomberg Technoz

Harga Emas Bangkit, Kembali Tembus Level US$2.000/Ons

Hidayat Setiaji
16 February 2024 06:30

Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini dan kembali menembus batas psikologis US$ 2.000/ons. Rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi sang logam mulia.

Pada Jumat (16/2/2024) pukul 06:11 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.004,43/ons. Naik 0,6% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, US Census Bureau mengumumkan penjualan ritel di AS turun 0,8% pada Januari dibandingkan bulan sebelumnya. Memburuk ketimbang Desember yang naik 0,4% dan menjadi yang terendah sejak Maret 2023.

Data ini membuat pelaku pasar kembali yakin bahwa bank sentral Federal Reserve bisa segera menurunkan suku bunga acuan. Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), emas tidak diuntungkan saat suku bunga tinggi.

“Penggerak utama harga emas adalah ekspektasi akan penurunan suku bunga. Emas masih dalam tekanan dalam waktu dekat sampai The Fed benar-benar menyatakan bahwa sudah saatnya suku bunga dipangkas,” tegas Chris Gaffney, Presiden EverBank, seperti diberitakan Bloomberg News.