Demikian pula dengan Provinsi Bali, berdasarkan real count KPU, Ganjar-Mahfud meraih 44,37% suara atau kalah tipis dengan Prabowo-Gibran yang berhasil menguasai 51,89% suara. Akan tetapi, KPU sendiri baru mengumpulkan data dari 35,87% TPS di Pulau Dewata.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah menjadi alasan pemilih memberikan suara kepada pasangan calon yang mendapat dukungan Jokowi. Menjelang pemungutan suara, presiden sendiri memang terus menampilkan keberpihakannya melalui sejumlah gimik politik bersama Prabowo Subianto.
"Pemilih loyal Jokowi hijrah ke Prabowo," ujar Adi.
Peneliti Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai suara Ganjar-Mahfud pun hanya gambaran dari perolehan suara PDIP pada Pileg 2024. Pecah kongsi Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri semakin mempertegas pemilih untuk membedakan capres-cawapres yang identik dengan pemerintah berkuasa.
"Yang bertahan pada Ganjar, umumnya para pemilih PDIP," ujar dia.
Berdasarkan hitung cepat atau quick count Litbang Kompas, Ganjar-Mahfud tercatat mendapat 16,17% suara pada pukul 14.25 WIB (jumlah data terkumpul 95,15%). Perolehannya beda tipis dengan suara PDIP yang tercatat mencapai 16,30% (jumlah data terkumpul 92,95%).
(fik/frg)