Inggris Resmi Jatuh ke Jurang Resesi pada 2023
News
15 February 2024 14:49
Tom Rees, Philip Aldrick dan Irina Anghel - Bloomberg News
Bloomberg, Inggris resmi memasuki resesi ringan pada paruh kedua 2023. Ini berarti Perdana Menteri Rishi Sunak gagal memenuhi janjinya mengenai pertumbuhan ekonomi.
Menurut data dari Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS) yang dirilis pada Kamis (15/2), Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris turun 0.3% pada kuartal keempat, lebih besar dari perkiraan penurunan 0.1% para ekonom. Angka ini mengikuti penurunan 0.1% pada tiga bulan sebelumnya.
Para ekonom mendefinisikan resesi teknis sebagai penurunan produksi selama dua kuartal berturut-turut. Namun, skala penurunan yang kecil menunjukkan bahwa Inggris lebih tepat disebut mengalami stagnasi daripada resesi besar-besaran. Meski demikian, resesi ini dapat meningkatkan tekanan pada Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) untuk menurunkan suku bunga dari level tertingginya dalam 16 tahun.
Pound melemah terhadap dolar setelah rilis data. Mata uang ini diperdagangkan 0,1% lebih lemah pada US$1,2548, menuju penurunan untuk hari ketiga.