"Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menyerah pada tuntutan delusi Hamas," kata kantornya. "Perubahan posisi Hamas akan memungkinkan kemajuan negosiasi."
Komentar tersebut muncul hampir bersamaan dengan meningkatnya ketegagan antara Israel dan Hizbullah. Sebuah kota dan pangkalan militer Israel mendapat serangan roket yang lebih kuat dari Lebanon. Israel membalas dengan melakukan pengeboman terhadap polisi dan kota Hizbullah di Lebanon selatan.
Media Mesir Ynet melaporkan bahwa Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns bertemu dengan Barnea serta perdana menteri Qatar dan kepala dinas intelijen Mesir untuk membahas kesepakatan.
Netanyahu awalnya menolak untuk mengirim delegasi Israel ke pembicaraan sama sekali. Namun menurut Ynet, dia akhirnya setuju untuk melakukannya setelah tekanan dari Presiden AS Joe Biden. Lebih dari 130 dari sekitar 250 orang yang ditawan Hamas dalam serangannya ke Israel pada 7 Oktober masih ditahan di Gaza.
Forum keluarga sandera mengatakan bahwa keluarga "terkejut dengan keputusan untuk menggagalkan negosiasi di Kairo," menurut sebuah pernyataan.
(bbn)