Logo Bloomberg Technoz

'Prabowo Effect' Tidak Bertahan, Rupiah Kini Balik Melemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
15 February 2024 11:46

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berbalik melemah di pasar spot jelang berakhir perdagangan sesi pagi hari ini, Kamis (15/2/2024). Rupiah yang semula sudah melenggang ke zona Rp15.500-an, kini kembali terlempar melemah ke Rp15.600-an.

Mengacu pada data Bloomberg, harga dolar Amerika Serikat kembali melesat di mana rupiah kini setara dengan Rp15.625/US$ pada pukul 11:29 WIB. Nilai itu mengindikasikan pelemahan 31 poin dibanding level penutupan pada perdagangan Selasa lalu.

Efek euforia pemilu yang memunculkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang pilpres berdasarkan hitung cepat lembaga survei, ternyata tidak cukup bertahan mengangkat pamor rupiah.

Sebaliknya, data baru kenaikan posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada kuartal IV-2023 yang diumumkan oleh Bank Indonesia jelang siang ini, disusul publikasi neraca dagang Januari yang mencatat penurunan nilai surplus, sepertinya memberi tekanan pada rupiah.

Pelemahan rupiah ini di kawasan Asia ditemani oleh dolar Taiwan (-0,24%), lalu baht Thailand (-0,06%) dan dong Vietnam (-0,07%), juga yuan Hong Kong (-0,03%). Sementara mayoritas mata uang Asia melenggang kuat dipimpin oleh peso Filipina (+0,25%), kemudian ringgit Malaysia (+0,16%), won Korea (+0,11%), dan rupee India (-0,02%).