Menurut Putin, perang itu "seharusnya sudah berakhir satu setengah tahun yang lalu" jika kesepakatan dalam pertemuan di Istanbul pada Maret 2022 ditepati. Putin tidak merinci perjanjian apa yang dia maksud.
Presiden Rusia itu mengatakan bahwa ia menyesal karena "tidak memulai tindakan aktif di Ukraina lebih awal" daripada Februari 2022, dan mengklaim bahwa para pemimpin Barat telah berbohong kepada Rusia tentang "tidak memperluas NATO ke Timur."
"Kami telah dan masih khawatir tentang kemungkinan Ukraina ditarik ke dalam NATO karena hal ini mengancam keamanan kami," kata Putin.
Putin juga menuduh bahwa perjanjian Minsk, protokol gencatan senjata yang ditandatangani oleh Ukraina dan Rusia pada tahun 2015, tidak pernah dimaksudkan untuk ditepati, tetapi digunakan "untuk mengulur waktu untuk membanjiri Ukraina dengan senjata tambahan."
Pemimpin Rusia itu juga mengungkapkan kekecewaannya terkait wawancaranya baru-baru ini dengan tokoh media sayap kanan Tucker Carlson.
"Sejujurnya, saya mengira dia akan bersikap agresif dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit. Saya tidak hanya siap untuk itu, saya juga menginginkannya, karena itu akan memberi saya kesempatan untuk memberikan jawaban yang sulit," kata Putin.
"Sejujurnya, saya tidak sepenuhnya menikmati wawancara itu," katanya.
(ros)