Logo Bloomberg Technoz

Pengamat pasar modal Hans Kwee menilai logis hype program susu gratis tengah menghampiri saham-saham tersebut. 

Terlebih, konsumsi susu di Indonesia sebesar 16,27 kg/kapita,kalah dibanding Malaysia sebesar 36,2 kg/kapita dan Myanmar serta Thailand yang masing-masing 26,7 kg/kapita dan 22,2 kg/tahun.

"Jadi, emiten susu berpotensi diborong kalau program susu gratis terjadi," ujar Hans Kwee, Kamis (15/2/2024).

Di sisi lain, menurut Hans, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak dulu selalu naik sehabis pemilu. Ada banyak saham-saham yang bergerak lebih lincah di balik kenaikan ini.

Community & Retail Equity Analyst Lead Indopremier Angga Septianus memiliki pandangan senada. Program susu gratis mengerek ekspektasi atas prospek emiten di sektor ini. Namun, ia tetap menghimbau kepada pelaku pasar untuk tetap berhati-hati.

Pasalnya, pergerakan ini lebih didorong oleh program yang masih berupa kampanye. "Jadi, kenaikan saham sektor inihanya sesaat, mungkin hanya di minggu ini saja," kata Angga.

Kecuali, lanjut Angga, sudah ada realisasi dari kebijakan program susu gratis sudah berjalan. "Ini akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan," imbuhnya.

(mfd/dhf)

No more pages