Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan hal ini menyebabkan pengusaha beras mulai mengurangi pasokan ke ritel modern lantaran terdapat kebijakan harga eceran tertinggi (HET) di gerai-gerai ritel modern.
Dalam hal ini, beras premium harus dijual ke masyarakat sesuai dengan HET yang telah ditetapkan, walaupun harga beras di sentra produksi telah melambung tinggi.
“Pengusaha beras mungkin jaga langganan, mau dia jual rugi? Apa logika bisnisnya? Harga turun bisa tetap dijual segitu, bulan ini ada rugi dikit, bulan depan untung. Ternyata ini [kerugian] berjalan terus,” ujar Bayu di kantornya, Selasa (13/2/2024).
“Sudah disampaikan Badan Pangan Nasional dan Menteri Pertanian [Amran Sulaiman] bahwa sudah 8 bulan kita defisit. Artinya harga gabah, harga beras naik. Pengusaha juga mikir, sampai kapan kita rugi? Mereka kemudian mulai mengurangi pasokan ke ritel modern."
(dov/wdh)